AYAT BACAAN : AMSAL 28:13-18
Ada seekor anjing bernama Winston tahu bahwa ia tidak boleh menggigit sepatu. Jadi ia pun menggunakan siasat, yaitu mengendap-endap. Jadi, kalau Winston sudah mengincar sepatu yang tidak bertuan, ia akan berjalan santai mendekati sepatu itu, menyambarnya, lalu terus berjalan. Mengendap-endap. Seolah tidak terjadi apa-apa. Bahkan terus melenggang ke luar jika tidak ada yang memperhatikan.
Adakalanya kita mengira dapat “mengendap-endap” dan menyembunyikan dosa kita dari pandangan Allah. Kita cenderung berpikir bahwa Allah tidak akan tahu. Kita bahkan berdalih bahwa itu bukan masalah besar, apa pun yang kita maksudkan dengan “itu”. Namun, seperti Winston, kita sebenarnya tahu. Kita tahu pilihan-pilihan kita itu mendukakan Allah.
Seperti Adam dan Hawa di Taman Eden, kita mungkin mencoba bersembunyi karena malu dengan dosa kita (Kej. 3:10) atau berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa. Namun, Kitab Suci mengundang kita untuk melakukan sesuatu yang sangat berbeda, yaitu menghampiri belas kasihan dan pengampunan Allah. Amsal 28:13 mengatakan, “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”
Kita tidak perlu mencoba untuk mengendap-endap dengan dosa kita dan berharap tidak ada yang memperhatikan. Ketika kita jujur dengan pilihan-pilihan kita—kepada diri sendiri, kepada Allah, kepada teman yang dapat dipercaya—kita akan terbebas dari rasa bersalah dan malu karena memendam dosa yang tersembunyi (1 Yoh. 1:9).
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Sumber:Daily Bread
Tidak ada komentar: