AYAT BACAAN : KELUARAN 14:21-31
Para ahli memperkirakan bahwa selama siklus hidupnya, suatu badai dapat menghasilkan energi setara dengan 10.000 bom nuklir! Energi dahsyat yang dapat mengubah arah aliran air itu membuat saya memahami respons bangsa Israel terhadap “aliran negatif” yang jauh lebih signifikan sebagaimana tercatat dalam Kitab Keluaran.
Saat melarikan diri dari bangsa Mesir yang telah berabad-abad memperbudak mereka, bangsa Israel pun tiba di tepi Laut Merah. Di hadapan mereka terbentang air yang amat luas, dan di belakang mereka ada pasukan Mesir yang bersenjata. Dalam situasi yang nyaris mustahil itu, “Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering . . . Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut” (Kel. 14:21-22). Diselamatkan dengan kuasa sedahsyat itu, “takutlah bangsa itu kepada Tuhan” (ay. 31).
Sangat wajar jika kita merasa kagum setelah mengalami besarnya kuasa Allah. Namun, tidak hanya sampai di situ; bangsa Israel juga “percaya kepada Tuhan” (ay. 31).
Saat mengalami kuasa Allah di tengah alam ciptaan-Nya, kita pun dapat mengagumi kebesaran-Nya dan memilih percaya kepada-Nya.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Sumber:Daily Bread
Tidak ada komentar: