AYAT BACAAN : YAKOBUS 1:2-18
Dalam sebuah foto yang ikonik, tampak jejak sepatu bot dengan latar belakang abu-abu. Itulah jejak kaki astronaut Buzz Aldrin, yang ditinggalkannya di permukaan bulan pada tahun 1969. Menurut para ilmuwan, jejak tersebut kemungkinan masih ada sampai sekarang, tidak berubah setelah bertahun-tahun. Tanpa angin atau air, tidak ada yang akan terkikis di bulan, sehingga apa yang terjadi pada permukaannya akan tetap bertahan.
Yang lebih mengagumkan adalah merenungkan kehadiran Allah yang tidak pernah berubah. Yakobus menulis, “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran” (Yak. 1:17). Sang rasul menempatkan kebenaran itu dalam konteks pergumulan kita sendiri: “Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan” (ay. 2). Mengapa demikian? Karena kita dikasihi oleh Allah yang agung dan tidak berubah!
Di saat-saat sulit, kita perlu mengingat pemeliharaan Allah yang tidak pernah berubah. Kita dapat mengingat-ingat lirik dari himne agung yang berjudul “SetiaMu, Tuhanku, Tiada Bertara” (PKJ 138): “Di kala suka, di saat gelap. / KasihMu, Allahku, tidak berubah, / Kaulah Pelindung abadi, tetap.” Ya, Allah kita telah meninggalkan jejak-Nya yang abadi di dunia. Dia akan selalu ada bagi kita. Sungguh besar kasih setia-Nya.
Mari terus bersyukur ketika kita memiliki Allah yang kasih setiaNya tidak pernah berubah bagi kita semua.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Sumber:Daily Bread
Tidak ada komentar: