AYAT BACAAN : RATAPAN 1:1-20
Seharian itu Ana bersama saudara-saudara Ana dan keluarganya memindahkan barang-barang orangtua dari rumah masa kecil merela. Sorenya, ketika kembali untuk mengambil barang-barang terakhir, mereka menyadari bahwa itulah kesempatan terakhir kami di rumah itu dan mereka pun berfoto bersama di teras belakang. Ana berjuang menahan air mata ketika ibunya menoleh dan berkata, “Sudah kosong sekarang.” Ucapannya membuat pertahanan Ana runtuh. Rumah yang berisi kenangan selama lima puluh empat tahun itu kini sudah kosong. Ana berusaha keras untuk tidak memikirkannya.
Kepedihan hati Ana mengingatkan kita pada kata-kata pembuka Yeremia dalam Kitab Ratapan: “Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai!” (1:1). Perbedaan terpentingnya adalah bahwa Yerusalem kosong “karena banyak pelanggarannya” (ay. 5). Allah telah membuang umat-Nya ke Babel karena mereka memberontak terhadap Dia dan menolak untuk bertobat (ay. 18). Orangtua Ana pindah rumah bukan karena dosa, setidaknya bukan secara langsung. Namun, karena dosa Adam di Taman Eden, kesehatan setiap manusia pasti merosot sepanjang hidup mereka. Seiring bertambahnya usia, wajar saja jika kita memilih pindah ke rumah yang lebih kecil agar lebih mudah merawatnya.
Ana mengucap syukur atas kenangan yang membuat rumahnya yang sederhana itu istimewa. Rasa sakit adalah harga dari perasaan kasih sayang. Saya tahu perpisahan berikutnya bukanlah dengan rumah orangtua Ana, melainkan dengan orangtuanya sendiri. Ana pasti akan menangis. Ana pun berseru kepada Tuhan Yesus agar Dia segera datang, mengakhiri perpisahan, dan memulihkan segala sesuatu. Dialah harapan Ana yang sejati.
Sama seperti Ana, mungkin kita juga terkadang harus meninggalkan kebiasaan/ zona nyaman kita yang mungkin menjauhkan kita dari Allah dan mengundang kita hidup dalam dosa. ketika kita berani mengambil langkah untuk mengosongkan/ emninggalkan atau kebiasaan dosa yang kita lakukan, mungkin terasa berat ketika kita berpisah dengan kebiasaan itu. namun percayalah, dengan pertolongan Allah kita semua bisa melakukannya.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Tidak ada komentar: