AYAT BACAAN : HABAKUK 3:11-19
Dalam dunia yang bobrok dan penuh dosa ini, memegang pengharapan terkadang tidak mudah. Namun, dalam situasi tersulit sekalipun, Allah menghadirkan pengharapan. Pada masa perang yang lain, Nabi Habakuk menubuatkan penyerbuan Babel atas Yehuda (Hab. 1:6; lihat 2 Raj. 24), tetapi ia tetap menegaskan bahwa Allah selalu baik (Hab. 1:12-13). Saat mengingat kebaikan Allah kepada umat-Nya di masa lalu, Habakuk berseru: “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku” (3:17-18).
Sejumlah penafsir Alkitab berpendapat bahwa nama Habakuk berarti “melekat”.
Kita dapat melekat erat kepada Allah sebagai pengharapan dan sukacita kita yang terbesar, bahkan dalam pencobaan, karena Dia memegang kita dan takkan pernah melepaskan kita.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Sumber:Daily Bread
Tidak ada komentar: