AYAT BACAAN : PENGKHOTBAH 4:1-12
Bagi banyak orang di dunia, hidup terasa semakin sepi. Jumlah warga Amerika Serikat yang tidak memiliki teman meningkat empat kali lipat sejak tahun 1990. Di beberapa negara Eropa, persentase penduduk yang kesepian naik 20%, sedangkan di Jepang sejumlah lansia sampai melakukan kejahatan agar dapat memiliki teman—sesama narapidana di sel penjara.
Pengkhotbah pasal 4 menggambarkan seseorang yang sendirian, tanpa “anak laki-laki atau saudara laki-laki.” “Tidak henti-hentinya” ia bekerja, tetapi hatinya tak pernah puas dengan keberhasilannya (ay. 8). “Untuk siapa aku berlelah-lelah?” ia bertanya, seakan tersadar dari keadaannya yang malang. Jauh lebih baik menjalin hubungan dengan orang lain—mereka dapat meringankan beban pekerjaan dan memberi pertolongan saat kita berada dalam masalah (ay. 9-12). Karena, pada akhirnya, keberhasilan tanpa persahabatan adalah “kesia-siaan” (ay. 8)
Pengkhotbah memberi tahu kita bahwa “tali tiga lembar tak mudah diputuskan” (ay. 12). Namun, tali seperti itu juga tidak dapat dijalin dalam waktu singkat. Karena sahabat sejati tidak bisa disewa.
Marilah kita menginvestasikan waktu yang dibutuhkan untuk menjalin hubungan persahabatan, dengan Allah sebagai lembar ketiga yang merajut erat persahabatan kita.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Sumber:Daily Bread


Tidak ada komentar: